Jumat, 02 Mei 2014

Situs Situ Lengkong Ciamis

Lama tak menulis, kali ini saya ingin sedikit menceritakan perjalanan kecil saya ke Tasik Malaya, tempat seorang sahabat saya berada.
Cerita dimulai dengan membeli tiket kereta api secara online dari Alfamart. Saya membeli tiket kereta api Malabar jurusan Malang-Bandung seharga Rp. 220.000,00. Lengkapnya, eksekutif seharga Rp. 290.000,00, Bisnis Rp. 220.000,00, dan ekonomi Rp. 180.000,00. Malabar Ekspress memang kereta api yang punya 3 kelas langsung dalam satu rangkaian keretanya.
Pada hari H, saya sudah datang 1 jam sebelum kereta berangkat (Malabar berangkat dari Stasiun Kota Baru pada pukul 12.45 WIB.

Senin, 06 Januari 2014

Nasi Bebek Pak Janggut

Rekomendasi kuliner minggu ini... ada Nasi Bebek Sambel Gila Super Hot Pak Janggut.
Sambalnya mantap, bebek juga empuk, dengan harga yang tak begitu menguras kantong.
Berlokasi di ruko MT Haryono (bersebelahan dengan Zoya, Atlantis Lotus, Citra Bakery) Malang (belakang UB), gerai ini merupakan cabang dari Surabaya.
Harga yang ditawarkan sih terjangkau, ada paket mulai Rp. 17rb an sudah plus teh. Kalau tidak suka bebek, paket ayam kampung pun ada.
Hujan-hujan begini, enak juga kalau berkuliner yang pedassss... >_<

Selasa, 17 Desember 2013

Air Terjun Watu Ondo - Cangar

Pernah mendengar tempat wisata "Cangar"? Saya yakin hampir semua pembaca sudah pernah mendengar selentingan nama tersebut, atau bahkan pernah berkunjung kesana langsung. Cangar adalah sebuah pemandian air panas di timur kota Batu. Di tengah hutan lindung. Tapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang wisata Cangar ini. Melainkan tentang sebuah air terjun yang masih kurang populer di kalangan pecinta travelling, yang letaknya berdekatan dengan wisata cangar tersebut.

Menuju lokasi, yaitu di Taman Hutan Rakyat Raden Soeryo, menempuh kira-kira 300 meter dari wisata Cangar. Suasana hutan yang masih asli dan lebat segera menyapa begitu kita sampai di gerbang lokasi. Dari parkiran, kita mesti berjalan kaki sepanjang jalan setapak menurun yang disusun sedemikian rupa dari batu-batu kecil. Perjalanan ini dijamin menyenangkan, kita bisa menghirup udara segar sambil menikmati hijaunya alam. Tapi harus berhati-hati juga, jalanan setapak ini tanpa pengaman di sisi tebingnya, meski tidak terlalu mengancam jiwa. (Aih lebay bahasanya >_<)

Perjalanan cukup jauh juga sih...sekitar 10 menit berjalan menurun. Kalau perjalanan pulang, saya jamin lebih lama, karna jalan menaik yang pasti bikin menggos-menggos..hehe... Lumayan lah untuk bakar kalori. kalau capek, ada sih beberapa kursi bambu sepanjang jalan kalau untuk sekedar istirahat sebentar, meski tidak terlalu terawat.

Ini nih... sang air terjun dilihat dari lereng tengah.



Penampakan jalan setapak. jalan dibuat dari susunan batu, hingga disebut Watu Ondo. 

Inilah air terjun Watu Ondo. Tidak sebesar Coban Rondo, sih..

Air terjun ke dua, di sisi kanan. Sementara saya menoleh ke air terjun utama

Sesampai di lokasi, terkejut juga melihat kondisi yang masih apa adanya banget. Yang bikin terkejut juga, ternyata ada 2 air terjun di lokasi ini. ( Sayang saya tidak bisa menyatukan kedua air terjun dalam satu frame gambar).

Tidak banyak pengunjung yang datang. Lokasi juga tidak terlalu luas. Tapi cukuplah kalau untuk sekedar refresing, melihat beningnya air yang terjun dan mengalir di bawahnya, di sela batu-batu besar. Lelah menuruni watu ondo tadi lumayan terbayar.
Puas bermain-main air dan mengambil foto, saya pun berjalan pulang. Dan seperti dugaan, jalan pulang menuju tempat parkir tadi sungguh merupakan perjuangan bagi mereka yang jarang berolahraga seperti saya...!

*all pics belong to the writer