Cassan Said Amer menceritakan kisah tentang seorang dosen yang memulai sebuah seminarnya dengan mengangkat uang senilai 20 dolar dan bertanya: “Siapakah yang menginginkan uang ini?”
Beberapa peserta mengacungkan tangan mereka. Tetapi sang dosen berkata:”Sebelum memberikannya, aku akan melakukan sesuatu lebih dulu”
Ia melumat-lumat uang tersebut sampai menjadi berbentuk bulat dan bertanya:”Siapa yang masih menginginkan uang ini?”
Mereka mengacungkan tangan lagi.
“Dan bagaimana jika aku melakukan ini padanya?”
Sang dosen melempar uang tersebut ke dinding, menjatuhkannya ke lantai, mencercanya, menginjak-injaknya, dan kemudian sekali lagi menunjukkan uang 20 dolar yang sudah lusuh dan kotor itu. Ia mengulangi pertanyaannya, dan orang-orang itu masih mengacungkan tangan mereka.
“Ingatlah pelajaran ini”, ujar sang dosen. “Apapun yang kulakukan pada uang ini, ia tetaplah uang senilai 20 dolar. Sering dalam hidup, kita dijatuhkan, diinjak-injak, diperlakukan buruk, dihina. Tetapi, terlepas dari semua itu, kita masih bernilai sama…”
[So, jadilah orang yang tahan uji dalam menerima berbagai ujian hidup, termasuk perlakuan tak menyenangkan dari orang lain. Karna apapun yang terjadi pada kita, kita masihlah kita, dengan nilai2 indah dan kelebihan sebagai KITA.
Tetaplah semangat! Percaya pada diri, terus menggali kelebihan dan berusaha mengatasi kekurangan d^___^].
Taken from: Who Would Like This Twenty-Dollar Bill?
Like the Flowing River, written by Paulo Coelho
Translated by MissNani Tiyu
04-05-2011
*image courtessy of google image
Tidak ada komentar:
Posting Komentar